55 NEWS – Data mengejutkan datang dari Kementerian Perhubungan terkait arus mudik Lebaran 2025. Jumlah pemudik yang melakukan perjalanan antar provinsi ternyata mengalami penurunan signifikan. Dari 162,2 juta pemudik pada Lebaran 2024, angka tersebut merosot menjadi 154 juta pada Lebaran 2025, menunjukkan penurunan sebesar 4,69%. Penurunan ini menimbulkan pertanyaan besar: apa yang sebenarnya terjadi?
Related Post
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, dalam paparan penutupan Posko Angkutan Lebaran 2025 di Jakarta, Sabtu (12/4/2025), menjelaskan bahwa angka 154 juta tersebut merupakan akumulasi pergerakan orang baik intra maupun antar provinsi selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025 (H-10 hingga H+10 Lebaran). Angka ini, meskipun lebih tinggi 5,6% dari survei awal (146 juta pemudik), tetap menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun jumlah pemudik turun, penggunaan angkutan umum justru mengalami peningkatan. Tercatat 27,5 juta penumpang menggunakan angkutan umum selama periode mudik dan balik Lebaran 2025, naik 8,5% dibandingkan tahun 2024 (25,3 juta penumpang). Peningkatan ini terlihat merata di berbagai moda transportasi. Angkutan jalan naik 19,8%, kereta api naik 3,24%, angkutan laut naik 21,19%, dan angkutan udara naik 0,56%. Angkutan penyeberangan juga mengalami peningkatan sebesar 10,5%. Menariknya, pergerakan kendaraan pribadi keluar masuk Jakarta juga meningkat 8,48%, mencapai 7,09 juta kendaraan.
Data ini menunjukkan adanya pergeseran pola mudik. Apakah penurunan jumlah pemudik ini disebabkan oleh faktor ekonomi, kebijakan pemerintah, atau faktor lainnya? Analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap misteri di balik penurunan jumlah pemudik dan peningkatan penggunaan angkutan umum ini. Yang pasti, penurunan angka kecelakaan lalu lintas selama periode mudik Lebaran 2025 juga menjadi catatan positif yang patut diapresiasi.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar