55 NEWS – Presiden Prabowo Subianto melontarkan peringatan keras kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025), Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk memberantas praktik rente impor yang merugikan pengusaha dan rakyat Indonesia. Pernyataan tegas ini disampaikan di tengah sorotan tajam terhadap praktik-praktik ilegal yang merajalela. "Bea cukai harus beres, jangan macam-macam lagi. Cari prosedur yang ada-ada," tegasnya.
Related Post
Ancaman Prabowo bukan sekadar retorika. Sebagai mantan prajurit, ia mengaku memahami seluk-beluk modus operandi penyelundupan barang impor. Ia pun tak segan-segan menindak tegas siapapun yang terlibat, termasuk pejabat yang terbukti melindungi praktik ilegal tersebut. "Harus kita tindak sekeras-kerasnya. Kita perbaiki kondisi, banyak rakyat yang masih susah. Jangan ikut praktik-praktik yang justru akan membunuh rakyat kita sendiri," tegas Prabowo. Pernyataan ini mengindikasikan adanya potensi reformasi besar-besaran di tubuh Bea Cukai untuk menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan adil. Langkah tegas ini diharapkan mampu menekan praktik-praktik curang dan menciptakan lapangan kerja yang lebih berkelanjutan bagi rakyat Indonesia. Pemerintah tampaknya serius dalam upaya menciptakan iklim ekonomi yang lebih kompetitif dan berpihak pada rakyat.
Ketegasan Prabowo ini menjadi sinyal kuat bagi seluruh jajaran Bea Cukai untuk meningkatkan pengawasan dan integritas. Era toleransi terhadap praktik rente impor tampaknya telah berakhir. Publik pun menantikan langkah nyata pemerintah dalam menindak tegas para pelaku dan membersihkan praktik-praktik koruptif di sektor impor. Suksesnya upaya ini akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar