Rahasia di Balik Lonjakan Fantastis Pembiayaan Gadai! Tembus Rp94,2 Triliun!

55 NEWS – Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap fakta mengejutkan terkait industri pergadaian di Indonesia. Total pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan pergadaian hingga Februari 2025 mencapai angka fantastis, yakni Rp94,20 triliun! Angka ini tentu menarik perhatian dan menimbulkan pertanyaan, apa yang sebenarnya mendorong pertumbuhan pesat sektor ini?

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, mengungkapkan bahwa penyaluran pembiayaan tersebut terbagi menjadi dua wilayah utama. Sebesar 46,05% terkonsentrasi di Pulau Jawa, sementara sisanya, 53,95%, tersebar di luar Pulau Jawa. Ini menunjukkan geliat industri pergadaian yang semakin meluas dan menjangkau berbagai daerah, termasuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Pertumbuhan ini juga ditopang oleh meningkatnya jumlah perusahaan pergadaian swasta yang beroperasi. Per Februari 2025, tercatat 197 perusahaan beroperasi di 19 provinsi di luar Jawa. Keberadaan mereka dinilai efektif dalam meningkatkan inklusi keuangan, menawarkan akses pembiayaan alternatif yang cepat dan mudah bagi masyarakat.

Menariknya, Agusman memprediksi lonjakan pembiayaan pergadaian selama bulan Ramadhan 1446 H (Maret 2025) meningkat signifikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Namun, data pasti pertumbuhan pada bulan Maret masih dalam proses pengumpulan. "Penyaluran pembiayaan oleh pergadaian periode Maret 2025 masih menunggu penyampaian laporan oleh industri sehubungan dengan penyesuaian batas waktu penyampaian laporan kepada OJK terkait hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025 menjadi paling lambat tanggal 17 April 2025," jelas Agusman. Artinya, kita perlu menunggu beberapa waktu lagi untuk mengetahui angka pasti pertumbuhannya. Apakah akan melampaui angka fantastis di bulan Februari? Kita tunggu saja.

Pertumbuhan industri pergadaian ini tentu menjadi sinyal positif bagi perekonomian Indonesia. Namun, perlu juga dikaji lebih lanjut faktor-faktor pendorongnya dan potensi risiko yang mungkin muncul. Apakah ini pertanda peningkatan konsumsi masyarakat atau indikator lain yang perlu diperhatikan? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab untuk memahami sepenuhnya dinamika ekonomi terkini.

Editor: Akbar soaks