55 NEWS – Indonesia secara resmi memaparkan rencana besarnya dalam penataan ruang laut di hadapan dunia internasional dalam Our Ocean Conference (OOC) ke-10 di Busan, Korea Selatan. Langkah strategis ini diyakini akan membuka peluang ekonomi biru yang luar biasa bagi Indonesia, sekaligus menjaga kelestarian lautnya. Bukan sekadar wacana, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan penataan ruang laut secara menyeluruh, dari tingkat nasional hingga daerah.
Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kartika Listriana, menjelaskan bahwa rencana ini mencakup integrasi wilayah darat dan laut. Hal ini dinilai krusial untuk menopang pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. "Penataan ruang laut ini penting untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan," ujar Kartika dalam konferensi pers di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (7/5/2025). Ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan visi ini.
Lebih lanjut, Kartika menjelaskan bahwa rencana tata ruang laut ini akan dijabarkan dalam berbagai regulasi. "Rencana ini akan menjadi landasan hukum yang kuat, diwujudkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) untuk tata ruang nasional, Peraturan Presiden (Perpres) untuk kawasan strategis, dan peraturan daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," jelasnya. Artinya, Indonesia serius dalam mengelola kekayaan lautnya secara terukur dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan mampu menarik investasi asing dan membuka lapangan kerja baru di sektor kelautan dan perikanan. Keberhasilan penataan ruang laut ini akan menjadi kunci bagi Indonesia untuk meraih potensi ekonomi biru yang sangat besar. Indonesia berharap langkah ini akan menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar