55 NEWS – Kadin Indonesia akan melanjutkan negosiasi perdagangan krusial dengan Amerika Serikat (AS) pekan depan. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengungkapkan hal ini dalam acara HSBC Summit 2025, Selasa (22/4/2025). Kunjungan ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat hubungan ekonomi bilateral, terutama setelah AS menerapkan tarif impor di era Presiden Donald Trump. Langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari negosiasi yang telah dilakukan pemerintah Indonesia sebelumnya.
Related Post
Anindya menjelaskan, negosiasi ini tak hanya sekedar mencari mitra dagang. Kadin akan mengajukan usulan relokasi impor migas senilai USD 40 miliar sebagai solusi untuk menyeimbangkan surplus perdagangan Indonesia terhadap AS yang mencapai USD 18 miliar. "Kami mencari ‘lawan main’ yang tepat untuk mencapai keseimbangan," ujar Anindya.
Lebih lanjut, Anindya optimistis negosiasi ini akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. Ia memprediksi peningkatan perdagangan hingga 10% setelah kesepakatan tercapai. "Bukan hanya ekspor migas dan produk elektronik, alas kaki, dan pakaian jadi kita yang akan meningkat, tetapi juga perluasan pasar ekspor lainnya," tegasnya.
Dari sisi AS, Indonesia diproyeksikan akan menerima peningkatan impor berbagai komoditas, tidak hanya migas dan pesawat terbang, tetapi juga komoditas pertanian seperti kedelai, gandum, dan kapas. Ini menunjukkan potensi peningkatan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Negosiasi ini menjadi sorotan mengingat dampaknya yang signifikan terhadap neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keberhasilannya akan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia di pasar AS.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar