55 NEWS – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Bukan hanya sekadar komitmen, SIG membuktikannya dengan penurunan signifikan angka kecelakaan kerja dan sederet penghargaan bergengsi. Strategi apa yang diterapkan SIG hingga mampu meraih hasil luar biasa ini?

Related Post
SIG berhasil menurunkan angka Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) sebesar 41,4% dan Lost Time Injury Severity Rate (LTISR) hingga 51,1% di tahun 2024. Prestasi ini tak lepas dari komitmen kuat manajemen SIG yang mengintegrasikan kebijakan K3 ke dalam seluruh operasional perusahaan. Hal ini sejalan dengan dukungan SIG terhadap Asta Cita Presiden Prabowo dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia.

Berbagai kebijakan telah diterapkan, mulai dari pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Safety Procedure, Corporate Life Saving Rules, Safety Golden Rules, hingga Visible Safety Leadership melalui Safety Observation Tour. Komitmen ini tak hanya di atas kertas, namun diwujudkan dengan pengawasan berkelanjutan dan kehadiran langsung manajemen di lapangan.
Bukti nyata komitmen SIG terhadap K3 pun terlihat dari sederet penghargaan yang diraih. Di antaranya, Mitra Bakti Husada kategori Perlindungan Kesehatan Pekerja Perkantoran dari Kementerian Kesehatan RI (November 2024), Perusahaan Terbaik Kategori Tempat Kerja yang Melaksanakan K3 Perkantoran dari Pemerintah Kabupaten Gresik (Desember 2024), dan yang terbaru, penghargaan Tempat Kerja yang Melaksanakan K3 Perkantoran dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Februari 2025).
Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, menekankan pentingnya K3 sebagai kebutuhan dasar karyawan. Menurutnya, K3 bukan hanya untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK), tetapi juga untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan produktif. "Pencapaian K3 sama pentingnya dengan pencapaian kinerja teknis atau keuangan," tegas Reni. Ia menambahkan bahwa Bulan K3 Nasional 2025 dengan tema "Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas" menjadi momentum evaluasi dan penguatan komitmen bersama untuk mencapai zero fatality.
Dengan strategi terintegrasi dan komitmen yang kuat, SIG membuktikan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya sekadar slogan, melainkan investasi berharga untuk keberlanjutan bisnis dan pembangunan nasional. Kesuksesan SIG ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk memprioritaskan K3 demi terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar