55 NEWS – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memberikan klarifikasi terkait isu kerusakan lingkungan di Pulau Piaynemo, Raja Ampat, Papua Barat Daya. Dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/6/2025), Bahlil memastikan bahwa tidak ada kerusakan yang terjadi di ikon wisata tersebut, membantah foto-foto yang beredar di media sosial yang mengindikasikan adanya penambangan ilegal.
Related Post
Bahlil menunjukkan bukti visual terkini dari Pulau Piaynemo untuk meyakinkan publik. "Saya harus menyampaikan juga hasil kunjungan kami bahwa ini adalah hasil gambar terakhir dan ini adalah gambar-gambar terakhir," ujarnya sambil menampilkan foto dan video terkini.
Menteri Bahlil mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam menanggapi informasi yang beredar, terutama di media sosial. Ia menekankan pentingnya verifikasi fakta sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. "Jadi, mohon kepada saudara-saudara saya sebangsa dan setanah air dalam menyikapi berbagai informasi tolong kita juga harus hati-hati. Kita harus bijak bisa membedakan mana yang sesungguhnya mana yang tidak benar, karena kita semua pingin untuk Indonesia baik," tegasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah mengambil tindakan tegas dengan mencabut empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan tambang nikel yang beroperasi di wilayah Raja Ampat. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menindak praktik pertambangan yang merugikan.
Adapun empat perusahaan yang IUP-nya dicabut adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan di Raja Ampat. Informasi ini dikutip dari 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar