Target PTSL 2025 Cuma 1,5 Juta Bidang? Strategi Baru Menteri ATR/BPN Bikin Penasaran!

Target PTSL 2025 Cuma 1,5 Juta Bidang?  Strategi Baru Menteri ATR/BPN Bikin Penasaran!

55 NEWS – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, membuat gebrakan baru dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Target PTSL 2025 yang dipatok hanya 1,5 juta bidang, jauh lebih rendah dari capaian tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 3 juta bidang. Keputusan ini, menurut Menteri Nusron, merupakan bagian dari strategi efisiensi dan penyesuaian terhadap sisa lahan yang belum terdaftar.

COLLABMEDIANET

Dalam keterangannya usai menghadiri acara Pengkajian Ramadan 1446 H di Auditorium Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis (6/3/2025), Menteri Nusron menjelaskan bahwa penurunan target ini bukan berarti program PTSL mengalami kendala. Justru sebaliknya, langkah ini diambil sebagai bentuk optimalisasi sumber daya dan fokus pada penyelesaian lahan yang tersisa. "Tanah yang bisa didaftarkan melalui PTSL semakin terbatas karena program ini sudah menjangkau sebagian besar wilayah," tegasnya.

Target PTSL 2025 Cuma 1,5 Juta Bidang?  Strategi Baru Menteri ATR/BPN Bikin Penasaran!
Gambar Istimewa : file.fin.co.id

Sejak diluncurkan pada 2016, PTSL telah berhasil menyertipikatkan 55,9 juta hektare tanah, atau 79,5% dari target awal 70 juta hektare. Artinya, masih ada sekitar 14,4 juta hektare (20,5%) lahan yang belum tersertipikasi. Pemerintah pun memiliki strategi untuk menyelesaikannya secara bertahap.

"Dulu kita bisa mencapai 9 juta hingga 11 juta bidang per tahun. Kini, dengan sisa lahan yang makin terbatas, kita lakukan secara bertahap," jelas Menteri Nusron. Ia optimistis, dengan strategi baru ini, target 90% pemetaan dan sertipikasi tanah di Indonesia dapat tercapai dalam lima tahun ke depan. Jika tahun ini terealisasi sekitar 1,4 juta bidang, maka tahun depan, targetnya bisa meningkat menjadi 2 hingga 3 juta hektare.

Dengan peningkatan kepastian hukum atas tanah melalui PTSL, Kementerian ATR/BPN berharap potensi konflik pertanahan di masa mendatang dapat diminimalisir. Strategi efisiensi ini menjadi sorotan, apakah akan efektif dan mampu mencapai target yang lebih rendah tersebut? Kita tunggu realisasinya.

Editor: Akbar soaks

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar