55 NEWS – Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin mengkhawatirkan, pertanyaan seputar pentingnya menyimpan uang tunai kembali mencuat. Para perencana keuangan memberikan pandangan beragam, namun satu hal yang pasti: memiliki dana darurat dalam bentuk tunai merupakan langkah antisipatif yang bijak. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai strategi menyimpan uang tunai di tengah ancaman krisis ekonomi.

Related Post
Beberapa perencana keuangan menyarankan agar masyarakat menyiapkan dana darurat dalam bentuk uang tunai. Hal ini penting untuk mengantisipasi berbagai situasi tak terduga, seperti pemadaman listrik, bencana alam, atau bahkan gangguan sistem pembayaran. Matthew Saneholtz, seorang perencana keuangan, mengungkapkan kenyamanan pribadinya dalam menyimpan USD500 hingga USD1.000 (sekitar Rp16,8 juta dengan kurs Rp16.800 per USD) sebagai dana darurat. Jumlah ini dianggap cukup untuk menghadapi situasi mendesak.

Namun, penting untuk diingat bahwa menyimpan uang tunai di rumah bukanlah tanpa risiko. Melissa Caro, CFP dan pendiri My Retirement Network, menekankan pentingnya tidak berlebihan dalam menyimpan uang tunai di rumah. Ia mengingatkan bahwa uang tunai di rumah tidak memiliki perlindungan asuransi deposito dan tidak menghasilkan bunga. Risiko kehilangan, pencurian, kerusakan, atau bahkan pengeluaran impulsif juga perlu dipertimbangkan.
Nicole Sullivan, CFP dan pendiri Prism Planning Partners, menambahkan bahwa menyimpan sejumlah besar uang tunai dapat meningkatkan godaan untuk melakukan pengeluaran yang tidak terencana. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan kebutuhan akan dana darurat dengan risiko menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumah. Strategi yang tepat adalah menemukan titik tengah yang sesuai dengan kondisi keuangan dan tingkat kenyamanan masing-masing individu. Intinya, memiliki dana darurat dalam bentuk tunai adalah langkah bijak, namun jangan sampai berlebihan dan tetap perhatikan aspek keamanan dan pengelolaan keuangan yang baik.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar