55 NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren pelemahannya pada awal September 2025. Sentimen negatif dari aksi demonstrasi dalam negeri dan ketidakstabilan pasar global menjadi fokus utama para pelaku pasar.

Related Post
Analis Ekuitas PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan, dalam risetnya yang dirilis Senin (1/9/2025), mengungkapkan bahwa demonstrasi mahasiswa dan pekerja terkait isu gaji anggota DPR, dana pendidikan, dan program makan siang sekolah telah memicu penurunan IHSG lebih dari 2% dan pelemahan nilai tukar Rupiah hampir 1%. "Bank Indonesia dan pengawas bursa perlu segera mengambil langkah-langkah stabilisasi," tegasnya.

Kurniawan menambahkan, pasar akan sangat memperhatikan perkembangan demonstrasi dan pernyataan dari otoritas terkait, termasuk langkah-langkah yang akan diambil oleh Bank Indonesia (BI), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meredam kepanikan di pasar keuangan. "Trader dan investor perlu mewaspadai level support penting IHSG di rentang 7.700-7.800," ujarnya.
Meskipun IHSG sempat mengalami penurunan tajam akibat demonstrasi nasional, Indo Premier Sekuritas melihat adanya peluang investasi di tengah gejolak ini. Aliran dana asing (foreign inflow) yang mencapai Rp1,3 triliun pada pekan lalu menunjukkan adanya sektor-sektor tertentu yang berpotensi mencetak keuntungan di tengah ketidakpastian politik.
"Meskipun aliran dana asing masih cukup besar pada hari Jumat kemarin, tidak menutup kemungkinan mereka akan berbalik arah karena efek ketidakpastian politik di dalam negeri," jelas David.
Sepanjang pekan lalu, IHSG ditutup pada level 7.830, atau melemah 0,36% dibandingkan pekan sebelumnya. Indeks sempat mencapai level tertinggi di 8.023 pada tanggal 28 Agustus 2025, sebelum akhirnya tertekan akibat dampak demonstrasi. Investor diimbau untuk berhati-hati dan cermat dalam mengambil keputusan investasi di tengah kondisi pasar yang fluktuatif ini. Pantau terus perkembangan informasi dari sumber terpercaya seperti 55tv.co.id untuk mendapatkan update terkini mengenai kondisi pasar modal.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar