55 NEWS – Pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam membangun ekonomi nasional dengan pendekatan baru. Kebijakan seperti penerbitan Patriot Bond yang sukses besar, restrukturisasi Proyek Strategis Nasional (PSN), dan penguatan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai motor pembangunan, menjadi bukti nyata. Patriot Bond sendiri berhasil menarik minat investor hingga menembus angka Rp50 triliun.

Related Post
Langkah-langkah ini mencerminkan model "state-anchored capitalism," atau kapitalisme yang berporos pada negara. Konsep ini, menurut Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan RI (1995-1998) AM Hendropriyono, selaras dengan cita-cita yang tercetus sejak 1959. Model serupa terbukti sukses di Singapura (1971) dan China (1983), di mana modal swasta tetap berperan aktif, namun arah dan loyalitasnya selaras dengan kepentingan nasional.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menekankan pentingnya intervensi negara yang cerdas dalam menentukan arah fiskal dan nilai tukar. Ini adalah bukti penguatan ekonomi berdaulat. Berbeda dengan paradigma liberal yang menyerahkan pasar pada mekanisme global, Purbaya menegaskan bahwa fiskal dan moneter harus menjadi instrumen kedaulatan nasional. Tujuannya bukan hanya menjaga stabilitas harga, tetapi juga mendorong pemerataan dan industrialisasi.
Kebijakan ini diharapkan dapat membawa kembali keseimbangan antara pasar, negara, dan rakyat dalam sistem yang lebih adil dan berdaulat. Dengan dana segar yang masuk melalui Patriot Bond, pemerintah memiliki amunisi lebih untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dampak positifnya diharapkan akan terasa dalam jangka panjang.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar